PEKANBARU (RP)- Banyaknya masalah bisnis investasi yang dinilai mulai merugikan masyarakat Riau, seharusnya ditanggapi oleh aparat penegak hukum.
Jika suatu bisnis meresahkan masyarakat, diminta atau tidak, semestinya pihak kepolisian melakukan pengusutan.
Seperti bisnis investasi di bawah bendera VGMC (Virgin Gold Mining Corporation) yang dinilai sudah membuat resah hampir semua masyarakat baik dari kalangan biasa hingga pejabat.
Bisnis yang menjanjikan keuntungan besar ini ditengarai telah menyebabkan ribuan masyarakat Riau terjebak dalam kebingungan.
‘’Harus kita akui, banyak masyarakat kita sekarang terjebak dengan bisnis VGMC. Dan saat ini mereka dilanda kecemasan yang mendalam akibat mulai tidak berjalannya bisnis ini dengan normal. Jika sudah membuat keresahan, seharusnya pihak kepolisian langsung turun tangan melakukan pengusutan terutama kalangan pemimpin usaha ini di Riau,’’ jelas anggota DPRD Riau, H Zukri Misran kepada wartawan di gedung DPRD Riau, Kamis (18/10).
Menurutnya, kejadian di Pelalawan di mana masyarakat umumnya sudah sangat berharap lewat bisnis ini, membuat miris semua pihak. Untuk bisa ikut investasi ini, banyak masyarakat harus menjual kendaraan dan tanah yang dimiliki sebagai modal.
Dan tak hanya kalangan umum, kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di Pelalawan juga sudah banyak yang menggadaikan SK pengangkatan hanya untuk bisa bergabung dalam VGMC.
‘’Sejak awal Oktober lalu, bisnis ini sudah istirahat. Akibatnya, masyarakat mulai panik karena sudah kehilangan harta yang dimilikinya,’’ tambah Zukri.
Seperti diberitakan Riau Pos beberapa waktu lalu, investasi menggiurkan dengan keuntungan berlipat dari Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) ternyata banyak diikuti PNS, pengusaha, pedagang, anggota DPRD, bahkan masyarakat biasa, di Kabupaten Pelalawan.
Bahkan ada yang investasi miliaran rupiah dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Namun, keuntungan tersebut sekarang tinggal mimpi saja.
Perbincangan hangat yang menyebutkan tentang susahnya pencairan dana dari VGMC terus dibincangkan di kedai kopi dan kantor dinas.
Bahkan nilai investasi masyarakat yang ikut investasi tersebut ada yang mencapai Rp1 miliar. Sedangkan rata-rata investasi Rp50 juta hingga Rp500 juta.
Seperti yang diutarakan Husni Tamrin, di Pangkalankerinci. Tamrin menyebutkan, investasi ini sangat menggiurkan. Namun, dirinya tidak tertarik untuk investasi tersebut. Lebih baik berpikir tentang kepentingan masyarakat dan usaha kebun saja.
‘’Saya bilang menggiurkan katanya kalau investasi Rp100 juta bisa dapat Rp25 juta per bulan. Siapa yang yang mau memberi uang sebesar itu. Tapi, sekarang saya dengan pembicaraan di tengah masyarakat banyak yang mengeluh. Bahkan ada yang termenung karena baru memasukan investasi Rp300 juta sampai gadaikan SK. Namun dananya tidak bisa diambil lagi,’’ ujarnya.(ans)
sumber : http://tinyurl.com/9lt7t8e
Salut buat anggota DPRD Pelalawan.
BalasHapusHeryanto Pelalawan
Kepada Peggy Resources Yth,
BalasHapusBagaimana kelanjutan kasus VGMC ini di Riau? Saya sudah membuka situs Riau Pos, tetapi belum ada update baru kelanjutan kasus ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Non SH - cinta Indonesia.